INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA SIDOMULYO ,KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN

ADAT ISTIADAT DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN KARANGANYAR

ADAT ISTIADAT DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN KARANGANYAR

ADAT ISTIADAT DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN KARANGANYAR

ADAT ISTIADAT DESA SIDOMULYO

KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN

 

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar,yang memiliki wilayah yang luas terbagi menjadi Provinsi,Kabupaten,Kecamatan dan Desa.Sebuah wilayah kecil yang berada ditingkat terbawah dari suatu negara adalah Desa.Desa memiliki beragam budaya dan adat istiadat yang berbeda satu dengan yang lain menjadikan setiap wilayah memiliki ciri khusus sehingga suatu wilayah dapat dikenali dari adat istiadat dan kebudayaannya.

Sedikit kita akan berbicara terkait adat istiadat khususnya adat istiadat di Desa Sidomulyo.Desa Sidomulyo berada di sebelah barat Kecamatan Karanganyar  yang bersebelahan dengan desa lain yaitu utara berbatasan dengan desa Grenggeng,sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Panjatan,sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sidomukti dan untuk sebelah barat berbatasan dengan desa Panjangsari.Desa Sidomulyo dalam sejarah panjang berdirinya senantiasa melekat tradisi-tradisi yang selalu dijaga dan dirayakan.Berawal dari tradisi-tradisi yang sering dilaksanakan dan dirayakan bersama seluruh warga masyarakat sehingga menjadi tradisi yang sakral.Tradisi yang sakral yang lahir dari tradisi-tradisi para leluhur hingga saat ini kita saksikan melebur menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan sehingga lahirlah adat istiadat.

Kita akan membicarakan adat istiadat terutama adat istiadat yang ada di Desa Sidomulyo.Desa Sidomulyo setiap tahunnya,setiap memasuki awal bulan Muharam dalam kalender Islam dan sebutan lain bulan Suro dalam kalender Jawa.Bulan Suro identik dengan hal-hal mistik namun dibulan ini banyak sesepuh-sesepuh yang  dalam kata lain”Tapa”.”Tapa” sering diistilahkan menyendiri dalam keheningan malam mencari kesucian hati.Dalam kesempatan lain juga sering diadakan ruwatan di bulan Suro yaitu dengan memanjatkan doa kepada Sang Pencipta Alam Semesta dilanjutkan dengan kenduri yaitu makan besama-sama dan doa bersama memohon keselamatan dan keberkahan agar senantiasa selalu dilindungi dan dijaga Sang Pencipta Alam Semesta.

Adat istiadat yang selanjutnya yaitu “Sabanan”,kata Sabanan  mengambil kata dari kalender Islam yaitu Sya’ban yaitu bulan Sya’ban.Dalam pengertian yang lebih luas “Sabanan”merupakan kegiatan berdoa bersama dibulan Sya’ban dalam rangka menjelang Bulan Suci Romadhon.Dalam kegiatan “Sabanan” sering diisi dengan kerjabakti bersih makam setempat  dilanjutkan dengan “Kenduri”yaitu makan bersama yang diawali dengan doa bersama agar senatiasa selalu diberi keselamatan,keberkahan dan kesehatan agar dapat menjalankan ibadah puasa penuh dibulan suci Romadhon dengan khusyuk.

Demikian sedikit cerita tentang adat istiadat di desa Sidomulyo agar menambah wawasan tentang budaya adat istiadat disetiap wilayah terutama adat istiadat yang ada di sekitar kita.

 

 

 

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter